- Back to Home »
- Motor »
- Yamaha X-Ride 125 vs Honda Beat Street 110
Posted by : Muhammad Khotibul Umam
Jumat, 27 Desember 2019
Membandingkan Yamaha X-Ride 125 vs Honda Beat Street, Siapa Terbaik?
Tampilan X-Ride baru saja diubah oleh Yamaha. Mesinnya juga ikut diganti. Wajar bila pabrikan garpu tala menambahkan embel-embel All New di depan namanya. Dengan perombakan total ini, apakah X-Ride jadi lebih baik dari rivalnya, Honda Beat Street?
Satu yang pasti dalam hal penjualan, skutik pabrikan garpu tala selalu kalah bersaing. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), X-Ride hanya laku 4.387 unit pada Juni 2017. Sementara Beat Street mampu terjual 10.873 unit pada bulan yang sama. Tentu dengan hadirnya model baru, Yamaha berharap angka ini berbalik menguntungkannya.
Lalu bagaimana dengan perbandingan spesifikasinya? Siapa yang terbaik, X-Ride vs Beat Street? Simak bahasan berikut:
1. Desain
Skutik baru Yamaha, sosoknya gagah dengan tema khas petualang. Tampak dari penggunaan stang lebar, sehingga mudah untuk bermanuver di berbagai kondisi jalan. Penggunaan ban tapak lebar ukuran depan 80/80-14 dan belakang 100/70-14, mendukung daya jelajahnya. Kekurangannya, justru ground clearancenya yang rendah, 135 mm. Padahal, sebagai motor tualang, jarak bodi ke tanah yang tinggi sangatlah penting. Agar mudah melalui jalan bergelombang.
Di sisi lain, Honda Beat Street memiliki aura sport lebih kental serta sangat bergaya anak muda. Maklum, pada dasarnya, Honda Beat menggunakan stang telanjang. Walau perbedaannya sedikit, namun cukup sukses mengubah tampilannya jadi sedikit berbau tualang. Ditambah lagi, skutik ini punya ground clearance lebih tinggi dari X-Ride, 146 mm. Sehingga Anda tidak perlu khawatir bodinya bersinggungan dengan tanah, saat berkendara di jalan bergelombang.
2. Fitur
Sebagai produk anyar, X-Ride datang dengan segudang fitur. Sebutlah lampu depan LED dengan daytime running light. Kemudian sub tank suspension, yang menghadirkan rasa berkendara lebih stablil. Lampu hazard, pemberi tanda situasi darurat pada kendaraan lain. Ada pula Eco Indicator yang memberitahukan pengendara cara menghemat bahan bakar selama perjalanan. Bannya pun sudah tubeless.
Sayang, semua kelebihan itu, tidak didukung bagasi bawah jok yang luas. Kompartemennya tidak sanggup menyimpan helm half face sekalipun. Padahal, sebagai motor petualang, ini penting untuk meletakkan berbagai barang bawaan saat berkendara jauh.
Fitur Beat Street tidak terlalu banyak. Salah satu yang diunggulkan, punya panel instrumen digital sehingga tampilannya lebih modern. Walau begitu, tidak banyak informasi yang bisa diberikan peranti tersebut. Hanya kecepatan, kapasitas bahan bakar dan odometer.
Honda juga sudah menyematkan combi brake system (CBS) sebagai pengoptimal pengereman. Berfungsi mengintegrasikan rem depan dan belakang, sehingga diklaim jarak pengereman menjadi lebih pendek dibandingkan rem tanpa CBS. Ban Beat Street pun sudah tubeless. Serta bagasinya tidak mampu menyimpan helm.
3. Mesin
X-Ride dibekali mesin baru berkapasitas lebih besar, 125 cc. Sanggup mengeluarkan torsi puncak hingga 9,6 Nm pada 5.500 rpm dan tenaga maksimal 9,52 PS pada 8.000 rpm. Sistem transmisinya menggunakan CVT. Dengan kemampuan itu, X-Ride harusnya enteng diajak menjelajah ke luar kota sekalipun.
Sementara Beat Street, mesinnya masih mengandalkan kapasitas 108,2 cc. Jantung mekanis itu bisa mengeluarkan torsi puncak 9,01 Nm pada 6.500 rpm dan tenaga maksimal 8,68 PS pada 7.500 rpm. Secara performa, memang kalah dari X-Ride. Biar begitu, Honda mengklaim skutiknya lebih irit. Konsumsi bahan bakarnya mencapai 55 Kpl dengan metode pengujian ECE R40. Sehingga motor ini sangat pas untuk digunakan sehari-hari.
4. Harga
Banderol X-Ride lebih mahal dari Beat Street. Motor milik Yamaha itu dihargai Rp 17,25 juta (OTR Jakarta). Tersedia tiga pilihan warna: explorer green, passion red dan tough black. Harga Beat Street lebih terjangkau dengan Rp 15,875 juta (OTR Jakarta). Pilihan warnanya hanya dua, putih dan hitam.
Posting Komentar