Popular Post

Posted by : Muhammad Khotibul Umam Selasa, 31 Desember 2019



MATERI KULIAH P.A.I
1. Menurut bahasa : tata cara, upacara, aturan, dan  jalan, peraturan, tuntunan à hutang.
2. Menurut istilah : Risalah (tata cara) yg dsampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai  petunjuk bagi umat manusia di dalam mnyelenggaraan tata cara/ upacara/ aturan-aturan hidup yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam lingkungannya.
Pengertian islam:Selamat, tidak tercela, sejahtera, bahagia,berserah diri kepada Allah, taat, patuh, tunduk, Damai, perdamaian (Q.S. Al-Baqarah : 112).
PENGERTIAN ISLAM MENURUT AL-QUR’AN
a.     Islam adalah: satu-satunya agama Allah yang hak, benar, lurus, sempurna, yg di-ridloi oleh Allah sepanjang zaman & agama semua Nabi-nabi. (Q.S.Ali-Imran : 85 ; Q.S. Ali-Imran :19 ; Q.S. Al-Maidah : 3).
b.     Lawan dr syirik : Q.S. An’am : 14
“Katakanlah! Bahwa sesungguhnya aku (Nabi Ibrahim) diperintahkan untuk menjadi orang pertama kali yang meng-Islam-kan diri dan janganlah kamu menjadi tergolong ke dalam golongan orang-orang yang menyekutukan Allah (musyrik)”.
 c. Lawan dari Kufur (Kafir) : Q.S. Ali-Imron : 80
“Apakah dia (Nabi-nabi) memerintahkan kamu kepada ke-kafir-an setelah kamu menjadi seorang muslim”.
d. Islam berarti sama dg Ikhlas (ikhsan) : (Q.S. An-Nisa : 125)
“Siapakah yg lebih baik agamanya selain daripada dia yang telah meng-Islam-kan dirinya & dia itu adalah orang-orang yang

Struktur Ajaran Islam (3 unsur)
I. Unsur Keimanan / Akidah (Rukun Iman) :
1.     Iman kpd Allah
2.     Iman kpd Malaikat Allah
3.     Iman kpd Kitab-kitab Allah
4.     Iman kpd Rasul-rasul Allah
5.     Iman kpd Hari Akhir
6.     Iman kpd Qodlo & Qodar : hal baik & buruk yg menentukan adlh Allah.

II. Unsur Islam (Rukun Islam)à berupa penyerahan, taat, patuh, tunduk, berserah diri hanya kpd Allah.
1. Syahadatain
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji
III. Unsur Ikhsan (akhlak alkarimah , berbudi pekerti
      luhur) 1. Berakhlakul karimah thd Allah
2. Berakhlakul karimah thd sesama manusia
3. Berakhlakul karimah thd diri sendiri
4. Berakhlakul karimah thd alam / lingkungan
IMAN        ISLAM       IHSAN
Q.S. Al-Kahfi : 109
-         Keagungan
-         Keluasan
-         Kedalaman
 “ Katakan! Seandainya lautan itu dijadikan utk menulis kalimat Tuhan (ajaran/ilmu) sungguh akan tuntaslah / keringlah lautan itu sebelum kalimat Tuhan tuntas ditulis, walaupun Aku datangkan lagi lautan seperti itu untuk mencatat”.
IBADAH
à Hub mns dg Allah
Pengertian Ibadah:
- etimologi : ibadah berarti pengabdian
- istilah : pengebdian, penghambaan diri, berserah diri
  kpd kehendak dan ketentuan Allah utk memperoleh
  ridlo-Nya.
Syeikh M.Abduh :
Kepatuhan yg sebenar2nya timbul krn dorongan hati di dlm menghormat kpd Dzat yg disembah (Allah) yg dia sendiri tdk mengeti dr mana asalnya dia mengakui kebenaran dan ke-Mahakuasa-an Nya dan dia tdk tahu sampai dmn batasnya.
Bentuk Ibadah
. Dalam arti ‘ubudiyah
à yaitu yg tlh dipastikan cara-cara dan syarat-syaratnya oleh syari’at Islamà shalat, zakat, puasa, haji, dll.
b. Dalam arti luas
    à Segala bentuk kegiatan manusia beriman di dalam hidupnya sehari-hari yg dikerjakan dg niat ikhlas dan dg tujuan memperoleh ridlo Allah (niat ibadah) serta dibenarkan oleh ajaran agama.
 Kedudukan Ibadah dlm Islam
(ibadah sbg kebutuhan & kwjbn manusia)
1.     Sbg ungkapan & prinsip pokok dlm Agama Islam à merupakan tugas hidup manusia yg nantinya akan menentukan derajat kedudukan manusia di hadapan Tuhan (Q.S. Al-Bayyinah : 5 dan Q.S. Adz-Dzariyat : 56).
2.     Merupakan manifestasi / wujud rasa ‘ubudiyah dan rasa syukurnya atas karunia Allah serta rasa imannya kpd Allah S.W.T.
3.     Merupakan salah satu cara pembebasan diri dr ikatan-ikatan manusia dg kehidupan duniawi.
FUNGSI AGAMA BAGI MANUSIA
     1.     Agama (Islam) sebagai suatu sistem kepercayaan.
          Dalam hal ini agama (Islam) memberikan pegangan bagi manusia dalam aqidahnya (keyakinannya). Sehingga memiliki kepastian mengenai cita-cita dan tujuan hidupnya. 
2.       Agama (Islam) sebagai suatu sistem ibadah.
         agama akan memberikan petunjuk  bagi manusia tentang tata cara berkomunikasi dengan Tuhannya sebagai tempat berserah diri serta tempat penghambaan diri terhadap Tuhannya.
      3.     Agama (Islam) sebagai suatu sistem kemasyarakatan / sosial.
          Dalam hal ini agama (Islam) yang memberikan pedoman-pedoman dasar bagi manusia dalam hubungannya secara horizontal terhadap sesama manusia, mahluk, alam, dst. Dan yang meliputi hak dan kewajiban.
      4.     Agama (Islam) sebagai suatu sumber sistem nilai.
          Agama merupakan sumber sistem nilai yaitu merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia  untuk memecahkan berbagai masalah hidup (Seperti : Ilmu Agama, Politik, Ekonomi, Sosial,  Budaya). Sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup, prilaku manusia menuju kesempurnaan/ mardlotillah à Islami 

Selamat, sejahtera, bahagia dunia akhirat
Perdamaian  = Pribadi, Kel. Masyarakat Dunia
                                      فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
               (Al-Baqarah : 30)
3.       Ajarannya Sempurna à petunjuk-petunjuk semua aspek kehidupan masyarakat.
      Hubungan manusia – Allah
      Hubungan manusia - sesama
      Hubungan manusia – diri sendiri
      Hubungan manusia – alam / lingkungan
(Al-Maidah : 3)
4.     Fitrah Manusia
          Beragama Islam, Meng-Esa-kan Tuhan secara mutlak (Tauhid)
Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) tetaplah atas fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrahnya itu tiada perubahan pada fitrah Allah…
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
          (Al-A’raf: 172)
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari Sulbi mereka, dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) …. Bukanlah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab Betul (Engkau Tuhan kami), kami menyaksikan”
 
6.  Mengajarkan  Keseimbangan dalam Berbagai Aspek Kehidupan
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
(Al-Qashas: 77)
Hidup dunia – akhirat
Hidup Lahir – batin
Hidup – Materiil – Spirituil
Hidup – Ibadah – Muamalah
BEKERJA – INGAT IBADAH (Shalat)
USAI SHALAT à BEKERJA
(HARUS ADA KESEIMBANGAN)
7.       Fleksibel dan Ringan (Mudah)
          لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا
(Al-Baqarah : 286)
AZIMAH – RUKHSAH
Berangsur dalam menetapkan  hukum
Sesuai dengan kemaslahatan :
      Pengalihan kiblat dari (Masjid Aqsha à Masjidil Haram)
      Absolut / mutlak – Ibadah
      Bisa menerima perubahan/perkembangan : budaya, adat istiadat, iptek (muamalah)
8. Berlaku secara Universal
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
(Al-Ahzab: 40)
Islam lahir di Arab, akan tetapi Islam
      Bukan untuk bangsa Arab.
      Bukan untuk bangsa Eropa.             Umum
      Bukan untuk bangsa Amerika.
      Bukan untuk bangsa Indonesia.
9.       Bersifat Rasional dan Supra Rasional
      Dapat dipahami berdasarkan akal pikiran manusia
      Sebagian lagi Islam bersifat supra rasional atau IMANI yaitu harus diterima dan diyakini kebenarannya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
(Al-Mujadalah : 11)
إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
(Ar-Ra’du: 11)
10. Inti ajaran Tauhid
Seluruh ajaran Islam mencerminkan ketauhidan Allah.
Umat Islam memang berbeda :
Suku, golongan, bangsa, ras, adat istiadat, budaya, partai.
Islam      à     Tauhid 
11.     Berangsur-ansgur dalam penentuan hukum.
          Contoh : di dalam pengharaman arak dan judi.

Mula-mula Allah hanya menginformasikan bahwa arak (minuman keras) dan judi itu dosa besar. Dan ada manfaatnya bagi manusia.Kemudian setelah beberapa lama (iman kuat), barulah arak dan judi diharamkan. Dilarang !
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
          Al-Baqarah : 219
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأنْصَابُ وَالأزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تتُفْلِحُونَ
          (Al-Maidah : 90-91)
Syaitan itu à kamu terjadi permusuhan dan kebencian .
Pada saat Islam lahir (awal) masyarakat Arab (Madinah) Adat istiadat dan kebiasaan mereka tidak mudah dihilangkan begitu saja = mabuk, judi, dll. Madat, main, mabuk, madon, maling  (Ma 5)Oleh sebab itu hukum-hukum yang disyariatkan secara berangsur-angsur
فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً
(An-Nisa : 3)
12.     Dinamis/Berkembang
Seiring dengan kemaslahatan masyarakat pada umumnya hukum Islam ditetapkan berdasarkan kemaslahatan dan ‘Illah (alasan).Jika kemaslahatan menghendaki, maka ditetapkan syariat/hukum itu. Dan seterusnya jika kemaslahatan tidak menghendaki, maka hukum itupun tidak ditetapkan.Ibnul Qoyyim menjelaskan : Syariat itu terbinanya atas dasar hukum serta kemaslahatan baik dunia maupun akhirat.
a.     Prinsip Absolut / Mutlak = Ibadah ,Prinsip bisa menerima perubahan = Muamalah Budaya
b.     Mujmal /Global/Pokokà Thalat ,Terinci à Hukum Waris
c.      Pengalihan Kiblat dari Baitul Maqdis à Baitullah di Makkah pada zaman Nabi
          à Membela umat à Kepentingan Pribadi / kelompok
                                               
Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada menarik kemaslahatan
Syeikh M. Abduh à Polygami dilarang
13.     Bersahaja
Islam à Konaah atau merasa cukup dengan apa yang sudah ada.
14.     Islam adalah Agama Wahyu
      Bukan Islamisme
      Bukan Ideologi
      Bukan Muhammadisme
Isme = buatan manusia
 إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ
(Ali-Imran: 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
(Ali-Imran : 85)
      Ideologi Islam à ada : Ideologi yang bernafaskan pada ajaran Islam
      Islam menolak ideologi Marzisme, Leninisme, Komunisme, sekularisme, liberalisme, individualisme dan materialisme
15.     Agama sebagai Hidayah Allah (Islam)
1.     Hidayah al-Ilhami / Thabi’i/Fitri/Gharizah (Instink, Instinct)
2.     Hidayah Al-Hawasi (Panca Indra)
Alat penglihatan, Alat pendengaran, Alat peraba, Alat Penciuman, Alat perasa, (90: 9-10) (Semua mahluk)
3.     Hidayah Al-’Aqli (akal) à tertinggi
          (akal budi, budi / budaya)
4.     Hidayah Addin (Agama)
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
          (Al-Baqarah : 10)
5.       Hidayah At-Taufiq / Al-Ma’unah
          (Mutlak kekuasaan Allah) manusia tidak mampu.
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
(Al-Baqarah : 272)
Akhlak
berarti budi pekerti
Menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adlh keadaan jiwa sseorang yg mendorongnya utk mkkkn prbuatan-prbuatan tanpa melalui pertimbangan, pikiran terlebih dahulu.Menurut Al-Ghazali, akhlak adalah suatu sifat yg tertanam dlm jiwa yg dr padanya timbul perbuatan2 dg mudah tanpa mmerlukan pertimbangan pikiran.
Jadi, akhlak adlh cetusan hati sseorang dlm bentuk perbuatan tanpa direkayasa, tanpa pertimbangan pikiran, otomatis keluar dr hati.
Jati diri sseorang terletak pd hatinya.
Aisyah pernah ditanya para shahabat, Kaifa akhlaquhu (Bagimana  Akhlak Nabi) aisyah menjawab akhlak nabi itu Al-Qur’an :
Hadits Nabi menjelaskan :
. 
  
Al-Qur’an :
 
Hadits Nabi menjelaskan :Tingkah laku atau akhlak : sikap sseorang yg dimanifestasikan dlm bntk perbuatan. Kriteria à Indikasi Akhlak
1.     Akhlak thd Allah
a.       Meng-Esa-kan ; berdoa
b.       Taqwa ; dzikrullah
c.        Tawakkal ; takut ;  memohon
“Dan katakanlah bhw sesungguhnya segala puji hny bagi Allah. Dia akan memperlihatkan kpdmu tanda-tanda kekuasaan-Nya. Maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tdk akan lalai dr apa yg kamu kerjakan”.‘Para malaikat pun mensucikan sambil memuji Tuhan mereka (QS. As-Syura : 5).
c.  Akhlak terhadap masyarakat :
-         Ukhuwah/ persaudaraan
-         Ta’awun/ tolong-menolong
-         Adil
-         Pemurah
-          Penyantun
-         Pemaaf
-         Menepati janji
-         Musyawarah
-         Saling berwasiat dlm kebenaran
Akhlak thd sesama manusia“Janganlah kamu jadikan panggilan nama Rasul diantara kamu, seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain”.“Perkataan yang baik dan pemberian maaf (pengertian) lebih baik daripada sedekah yang disertai dengan sesuatu yang menyakitkan hati”. “Janganlah kamu jadikan panggilan nama Rasul diantara kamu, seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain”.“Apabila 2 org mukmin berjumpa dan salah satu dari keduanya memberi salam kepada temannya dan saling berjabat tangan, maka 100 rahmat turun diantara keduanya. Bagi yg memulai 90 rahmat, dan bagi yg berjabat tangan (menyambut) 10 rahmat (kebaikan)”. “Kesempurnaan penghormatan diantaramu adalah berjabat tangan”. “Seorang muslim itu saudara bagi sesama muslim. Tdk boleh dikhianati (ditipu); tdk boleh didustai. Tdk boleh dibiarkan dihina org lain.
Setiap muslim thd sesama muslim haram : kehormatannya; hartanya; dan darahnya.
Taqwa itu adalah di sini (sambil menunjuk dada), cukup bagi seseorang sudah termasuk ke dalam kejahatan kalau ia menghina saudaranya sesama muslim” (HaR. At-Turmudzi).
d.    Akhlak thd lingkungan:
1.     Memanfaatkan alam
2.     Memperhatikan
3.     Melestarikan/ tdk merusak
ETIKA
Menurut bhs Yunani : adat kebiasaan
Menurut istilah : etika adlh sebuah pranata perilaku sseorang atau sekelompok org yg tersusun dr suatu sistem nilai/ norma yg diambil dari gejala-gejala alamiah masyarakat kelompok tersebut.
Dengan kata lain : nilai moral yang merupakan nilai etika tersebut, bersifat berubah-ubah sesuai dg persetujuan & perumusan deskriptif dari nilai dasar yang dipandang sebagai nilai alamiah.
Misal : di dunia barat, hadap bersama pada masyarakat bebas. Dalam dunia timur (Islam) hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Karena bertentangan dengan Akhlak Karimah.
NILAI & NORMA
Norma : nilai-nilai yg sdh mjd keyakinan, sentimen, atau identitas (penjabarannya).
Perbedaan Etika, Moral, & Akhlak
Scr substansial : etika, moral, & akhlak adlh sama yaitu ajaran ttg kebaikan & keburukan yg berkaitan dlm perikehidupan mns.
§   Etika : indikasinya adlh akal, krn merupakan
               bagian dr filsafat.
§   Moral : indikasinya adlh tradisi yg berlaku di
                 suatu masyarakat.
§   Akhlak : indikasinya adlh Al-Qur’an dan
                   Al-Hadits Nabi (Dalil Naqli).
Hubungan Tasawuf dg Akhlak
à Tasawuf adlh proses pendekatan diri kpd Tuhan dg
     cara mensucikan hati dr penyakit hati / rohani.
à   Tuhan Yang Maha Suci tdk dpt didekati kecuali dg
      hati yg suci (bertaubat) / jiwa yg suci.
à  Tasawuf tdk dpt terlepas dr fikih. Sebab fikih adlh
      aspek dhahir dlm ajaran Islam (aturan formal).  
      Sedangkan Tasawuf adlh aspek rohani / bathinnya.
à  Jd Islam = perpaduan antara dhahir + bathin.
       Antara Syariah à Hakikat
à Org yg suci hatinya akan tercermin dlm
     perilakunya & wajahnya. 
à Akhlak yg baik sebenarnya merupakan
     gambaran dr hati yg suci / bersih / baik 
     dan sehat. Demikian pula sebaliknya. 
à Dg demikian, agar seseorang memiliki
     akhlak yg baik / akhlak yg mulia, maka
     org tsb hrs mengamalkan Tasawuf scr
     sistematis. 
à Melaksanakan semua kwjbn & sunah2
     serta Al-Riyadhah / latihan spiritual, yaitu
     zikir.
Indikasi akhlak (Imam Ghazali) :
1.   Org yg khusyu’ dlm shalatnya
2.   Berpaling dr hal-hal yg tdk bergunagabdi hny kpd Allah
5.   Selalu memuja, memuji, mengagungkan Allah
6.   Bergetar hatinya jika nama Allah disebut
7.   Berjalan di muka bumi dg tawadhu’
8.   Bersikap arif menghadapi org awam
9.   Mencintai org lain sbagaimana mencintai diri sendiri
10. Menghormati tamu & tetanggara selalu baik, santun, & penuh makna
12. Tdk byk bicara & tenang dlm menghadapi persoalan
13. Tdk menyakiti org lain (sikap/ perbuatan)
14. Memiliki budaya malu dlm berinteraksi dg sesama
15. Benar, jujur, adil, sabar, ridlo, bijaksana, dan berhati2 dalam tindakan
àTasawuf adlh proses pendekatan diri kpd Tuhan dengan cara mensucikan hati dr penyakit hati / rohani.  Tuhan Yang Maha Suci tidak dapat didekati kecuali dengan hati yg suci (bertaubat) / jiwa yg suci.

à  Tasawuf tdk dpt terlepas dr fikih. Sebab fikih adlh aspek dhahir dlm ajaran Islam (aturan formal).   Sedangkan Tasawuf adlh aspek rohani / bathinnya.
      à  Jd Islam = perpaduan antara dhahir + bathin.
       Antara Syariah à Hakikat
à Org yg suci hatinya akan tercermin dlm     perilakunya & wajahnya. à Akhlak yg baik sebenarnya merupakan  gambaran dr hati yg suci / bersih / baik       dan sehat. Demikian pula sebaliknya. à Dg demikian, agar seseorang memiliki     akhlak yg baik / akhlak yg mulia, maka org tsb hrs mengamalkan Tasawuf scr sistematis. à Melaksanakan semua kwjbn & sunah2     serta Al-Riyadhah / latihan spiritual, yaitu zikir. 

Perbedaan Etika, Moral, & Akhlak
Scr substansial : etika, moral, & akhlak adlh sama yaitu ajaran ttg kebaikan & keburukan yg berkaitan dlm perikehidupan mns.
§   Etika : indikasinya adlh akal, krn merupakan
               bagian dr filsafat.
§   Moral : indikasinya adlh tradisi yg berlaku di
                 suatu masyarakat.
§   Akhlak : indikasinya adlh Al-Qur’an dan
                   Al-Hadits Nabi (Dalil Naqli).

- Copyright © Muhammad Khotib Al- Umam - Date A Live - Powered by This Site - Designed by - Shin07